1 Okt 2012

Apa dan Mengapa Mobil bisa Understeer dan Oversteer


Mungkin banyak dari kita yang sering dengar kata-kata "oversteer" dan "understeer". Berikut adalah deskripsi dasar dari apa arti istilah-istilah, dan sedikit teori tentang mengapa mobil bisa sampai oversteer atau understeer.

Gejala Understeer:

Mobil cenderung lurus, walaupun setir sudah dibelokkan. Biasa disebut selip lantaran daya cengkeram depan hilang. Kalau sudah begini—apalagi pengemudi panik—potensi celaka besar karena mobil nyelonong ke luar jalan.

Cara mengatasinya:
  • Segera perlambat laju kendaraan sampai daya cengkeram kembali.
  • Jangan menambah putaran setir atau mengerem.
  • Kurangai menekan pedal gas secara gradual.
  • Kurangi putaran setir.
Gejala Oversteer

Kebalikan dari understeer, ban belakang kehilangan cengkeraman. Akibatnya, bagian buritan mobil bergeser atau melintir. Penyebabnya, paling umum kita melakukan pengereman kala membelok. Saat itu, bobot pindah ke depan sehingga membuat daya cengkeraman ban belakang berkurang. Faktor lain karena memutar setir secara tiba-tiba. Bahayanya, mobil bisa tak terkendali dan menabrak sesuatu dari samping. Sementara itu, bagian samping tidak diproteksi sebaik depan atau belakang.

Cara mengatasinya:
  1. Jangan mengerem.
  2. Jangan memindahkan posisi tangan di setir.
  3. Lakukan counter-steer atau "membalas" setir dengan sigap, tapi tidak berlebihan.
  4. Kurangi tekanan pada pedal gas (untuk mobil berpenggerak roda belakang).
  5. Tambah injakan pedal secukupnya (untuk mobil gerak roda depan).
  6. Arahkan mata ke titik yang hendak dituju
  7. Bersiaplah mengembalikan setir ke posisi semula

sumber
 ericofhadin
google
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews