27 Mar 2012

Tips Untuk Perawatan AC Mobil

Berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja sempurna. Sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar kalau AC macet/rusak atau tidak dingin, keadaan pun menjadi serba salah kaca jendela kalau dibuka, masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan masuk, namun jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap, gangguan pada AC biasanya lantaran kurang perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:
  1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.

  2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC.

  3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

  4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor ACrusak atau selang highpress bisa meledak.

  5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

  6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.

  7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil anda.

  8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).

  9. Kalau ada gejala yang tidak biasa seperti AC kurang dingin lebih baik segera ke bengkel specialist ac mobil, agar tidak terlanjur rusak yang mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi.

  10. Lakukan perawatan rutin AC. Sangat disarankan setahun sekali, yang perlu diganti Receiver Dryer, Oil Compressor, services Blower, Evaporator, kurasCondensor dan Freon. Perawatan rutin di samping memperpanjang fungsi Componen AC menjadi lebih lama, juga akan membuat udara segar yang berembus selalu segar.bila terserap evaporator dapat mengakibatkan kerusakan evaporator.

arisandidelta75

Perbedaan DOHC dan SOHC (2)

DOHC adalah Double OverHead Camshaft artinya dalam satu silinder terdapat 2 poros bubungan (cam/kem/noken as)

Noken asnya dua buah, masing-masing untuk valve masuk dan satu lagi untuk valve buang. Untuk mobil lama, tetap 2 buah valve walaupun dua noken as.Contoh Fiat 125.Untuk mobil baru dipasang 4 valve satu silinder misal toyota twincam.

Sekarang ada 2 camshaft per header. Jadi dalam sebuah inline ada 2 camshaft karena hanya ada satu header, tapi ada 4 di mesin V-tipe atau datar. Ini mesin DOHC biasanya memiliki 4 katup. Salah satu camshaft untuk valve buang dan yang lainnya untuk valve intake.

SOHC singkatan dari Single OverHead Camshaft artinya dalam satu silinder terdapat 1 poros bubungan (cam/kem/noken as).


Mesin dengan noken as satu buah untuk menggerakkan valve masuk dan valve buang. Mobil sekarangtidap silinder dapat dipasang 2 valve masuk dan 2 valve buang walaupun camshaftnya satu. cotoh Espass.Itu berarti bahwa hanya ada satu camshaft per header. Mesin inline akan berisi satu camshaft. V-jenis dan / atau flat akan berisi 2 camshaft. Untuk mesin SOHC biasanya ada 2 valve per silinder tapi bisa lebih dengan penambahan Cams untuk setiap valve.

cara kerja mesin SOHC

DOHC sebagai alternatif terhadap tipe mesin SOHC. Layout mesin ini menggunakan dua kem (noken as) pada blok mesin atas. Ini juga berarti bahwa pada mesin DOHC V terdapat 4 camshafts karena terdapat dua blok atas mesin yang mempermudah pabrikan menerapkan 4 klep per silinder. Kebanyakan DOHC juga mendatangkan kitiran mesin (RPM) yang lebih tinggi.

Letak klep yang lebih baik mengoptimalkan setup yang memaksimalkan pula performa mesin. Namun kekurangannya, berat akan bertambah, lebih mahal, dan lebih rumit. Pun lebih banyak parts untuk memutar dua kem.

Alasan utama menggunakan DOHC guna menambah lebih banyak klep pada setiap silinder. (Namun) jika SOHC memungkinkan penggunaan 4 valves per silinder (seperti pada MX atau Thundy 250), maka DOHC bukan lagi segalanya. Apalagi dengan bobotnya yang lebih berat.

Singkatnya, SOHC 16 valve memiliki torsi lebih baik pada putaran rendah karena lebih ringan (memutar mesin) dan sebaliknya DOHC menghasilkan torsi lebih rendah karena lebih berat. Namun pada pada kecepatan tinggi, torsi mesin DOHC 16 valve akan lebih baik. Itulah untung-ruginya. Bila jumlah klepnya sama, SOHC memiliki low-end torque lebih baik sementara DOHC memiliki top-end power lebih tinggi.

Keuntungan lain, DOHC lebih mudah menerapkan tenologi variable valve timing (VVT) dan lebih gampang ditune-up. Jika anda bermaksud menggunakan kem yang berprofil racing pada DOHC, profil lobe dapat lebih dioptimalkan karena lebih mudah mengutak-atiknya dalam keadaan terpisah.
cara kerja mesin DOHC
Keuntungan memiliki mesin DOHC dari SOHC adalah mesin ini memiliki dua kali lebih banyak intake dan exhaust valve sebagai motor SOHC. Hal ini membuat mesin bekerja dengan lebih dingin dan lebih lancar, tenang, dan efisien. Namun kekurangan mesin DOHC adl biaya mahal utk perbaikan. pastikan Anda mengubah timing belt mesin setiap 96.000 KM

DOHC dan SOHC dibedakan berdasarkan jumlah pasang overhead camshaft pada tiap silinder. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan DOHC dan SOHC, perlu diketahui terlebih dahulu konsep internal combustion engine atau mesin yang memiliki karakter terjadinya pembakaran di dalam mesin itu sendiri, dalam hal ini terjadi di silinder.

Konsepnya adalah, makin banyak bahan bakar dan udara yang masuk untuk dibakar, semakin besar power yang dihasilkan mesin. Sebaliknya, semakin sedikit bahan bakar dan udara yang dibakar, semakin kecil power yang dihasilkan. Dalam hal ini, DOHC yang memiliki jumlah dua pasang overhead camshaft tiap silinder (sepasang lebih banyak daripada SOHC), memiliki kemampuan memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak daripada SOHC, artinya mesin DOHC menghasilkan power yang lebih besar dari mesin SOHC. Sebagai konsekuensinya, mesin DOHC akan lebih boros karena asupan bahan bakar lebih banyak daripada mesin SOHC. Jadi dapat dikatakan dengan suatu istilah, “DOHC means power, SOHC means economic”.

Biasanya mesin DOHC lebih mahal harganya karena membutuhkan jumlah part yang lebih banyak daripada SOHC yaitu lebih banyak overhead camshaft dan lebih banyak valve. Selain itu, jumlah overhead camshaft yang lebih banyak membutuhkan power yang lebih banyak juga untuk menggerakkannya. Hal ini akan mengurangi power yang dihasilkan dari mesin itu sendiri walaupun tidak terlalu banyak. Jadi power yang dihasilkan oleh mesin akan terpakai sedikit untuk menggerakkan part yang lebih banyak pada mesin DOHC walaupun tidak signifikan
Mengapa perlu lebih banyak klep? Mengapa anda tidak membuat masing-masing satu klep isap dan buang saja? Tentu tidak. Klep yang lebih besar akan lebih berat dan akan sangat sulit mengontrolnya pada putaran mesin yang tinggi. Per klep harus lebih kaku yang berarti pula dibutuhkan energi ekstra untuk menahan tekanan (gerak) klep. Percuma saja, bukan!
Juga pada kitiran mesin rendah, maka kecepatan isap klep besar menjadi lebih rendah. Sederhananya begini: daya tekanan pada lubang yang besar pasti lebih kecil dari pada lubang yang lebih kecil. Karena kecepatan isap menurun, torsi rendah dan gerakan mesin juga melemah.

Sekalipun dua klep yang lebih kecil akan seberat 1 klep besar, dan dengan tambahan pelatuk klep (rocker arm) dan per yang berarti sedikit lebih berat, namun semua itu tidak ada artinya dibanding menurunnya beban yang harus ditanggung pada proses buka-tutup klep. Jadi, lebih banyak klep per silinder lebih menguntungkan?

Mari bandingkan Nissan VG30E versus a VG30DE. Keduanya 3.000cc dengan electronic fuel injection, namun yang satu SOHC 2 klep dan yang terakhir DOHC 4 klep per silinder.

Perhatikan diagram-diagram di bawah ini. Lihatlah RPM-nya sama saja pada putaran rendah, namun 2 klep per silinder telah mencapai puncaknya dan harus ganti gigi, sementara twincam 4 klep per silinder terus menambah tenaga pada puncak powerband-nya. Powerband (sebaran tenaga)-nya juga lebih lama. Tapi ingat, grafik ini untuk menentukan beda 2-valve dan 4-valves, bukan untuk membandingkan SOHC vs DOHC.

Kesimpulannya, SOHC memiliki torsi putaran bawah lebih baik, sementara DOHC sebaliknya (tenaga puncak dan lama waktu sebaran tenaga maksimal). 4 klep per silinder lebih baik dari 2 klep per silinder, entah 4 klep itu dipanceng pada SOHC ataukah DOHC.

matabumi.com
dan sumber lainnya

Mengenal Spesifikasi Oli dan Peruntukannya

SAE (Society of Automotive Engineers)

Tingkat kekentalan oli yang juga disebut "VISKOSITY-GRADE" adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih Oli. Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers.

Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 50 atau SAE 20W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 20W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 20 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.

Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.

API ((American Petroleum Institute)
Mutu dari oli sendiri ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.

SF/SG/SH - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
SJ - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 - 2001)
SL - untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 – Sampai sekarang)

Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute), JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des Constructeurs Europeens d' Automobiles), dan lain-lain yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumas berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.

Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya. Oli mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan oli synthectic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin).

Jadi oli Mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Oli synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan knalpot agak ngebul.

julian3tkj1.blogspot

Tips Mengganti Sendiri Oli Mesin Mobil Anda

Walaupun sebenarnya mengganti oli mesin mobil anda adalah proses yang mudah, banyak orang lebih suka pergi ke bengkel untuk menggantinya. Berikut ini adalah beberapa tips bagi mereka yang ingin menghemat sedikit waktu dan biaya, dengan mengganti oli mesin mobil sendiri.

Langkah Persiapan
  1. Tempatkan mobil Anda pada permukaan yang benar-benar datar.
  2. Mobil harus benar-benar dalam kondisi berhenti (tak bergerak). Kalau perlu, gunakan jack stands untuk menahan body mobil.
  3. Jack stands harus selalu terpasang saat mobil diangkat dengan dongkrak. Jangan berada di bawah mobil jika mobil masih dalam kondisi didongkrak.
  4. Selalu gunakan sarung tangan yang berbahan tebal dan anti panas saat mengganti oli mesin, untuk menghindari katup penutup oli yang panas.

Peralatan Yang Dibutuhkan

  1. Buku panduan. Ini sangat penting untuk bisa mengetahui informasi tentang jenis oli mesin dan berapa banyak takaran yang dibutuhkan mesin mobil Anda
  2. Oli mesin mobil
  3. Mangkuk penampung oli bekas
  4. Filter oli baru
  5. Kunci filter oli
  6. Kunci pembuka bergigi
  7. Sarung tangan
  8. Seperangkat kunci baut
  9. Lap
  10. Corong
  11. Dua buah jack stands atau penyangga body mobil
  12. Dongkrak

Mengganti Oli

  1. Saat kita mempersiapkan peralatan untuk mengganti oli mesin, biarkan mesin mobil menyala selama kurang lebih 10 detik, sebelum mulai mengganti oli. Kemudian, tempatkan mobil Anda pada permukaan yang datar dan pasanglah hand-rem atau rem tangannya.
  2. Letakkan dongkrak di atas permukaan yang keras dan sekiranya mampu menopang body mobil.
  3. Dongkraklah bagian depan mobil dengan hati-hati. Kalau perlu, masukkan gigi satu untuk mobil-mobil yang bertransmisi manual. Atau lebih meyakinkan lagi, ganjallah ban belakang mobil dengan batu.
  4. Lihatlah pada buku manual, dimana letak katup untuk membuang oli. Biasanya itu terletak di bagian depan-tengah-bawah dari mobil.
  5. Pastikan mangkuk penampung oli bekas berada di bawah katup pembuang oli, sebelum membuka katup tersebut. Dengan menggunakan kunci pembuka, bukalah katup tersebut searah dengan jarum jam (jika Anda membukanya dari atas). Hati-hati, bisa jadi suhu oli masih panas.
  6. Biarkan oli keluar hingga benar-benar habis, sementara bersihkan katup pembuangan oli tersebut, serta bukalah katup untuk memasukkan oli yang baru. Setelah itu pasanglah kembali katup pembuangan, kencangkan dengan wajar (jangan terlalu kencang).
  7. Gantilah oli filter yang lama dengan yang baru. Periksa seal dari filter dan tambahkan lapisan film baru yang tebal untuk melapisi seal. Kemudian pasanglah filter oli yang baru dan kencangkan dengan tangan.
  8. Setelah filter baru terpasang, bukalah tutup oli mesin, masukkan corong dan tuangkan oli mesin yang baru, sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan pada buku panduan. Setelah takaran terpenuhi, tutuplah kembali tutup oli dan bersihkan tumpahan oli di sekitar lubang tersebut.
  9. Hidupkan mobil dan biarkan mesin menyala beberapa saat. Kemudian periksalah ketinggian oli dengan tongkat ukur (sudah terpasan di atas mesin) dan tambahkan oli lagi jika diperlukan.
  10. Periksalah kemungkinan kebocoran di saluran pembuangan oli dan filter oli yang baru. Jika ada, kencangkan hingga tak terlihat rembesan oli. Sebagai tambahan, jika Anda selalu menambahkan oli untuk mendapatkan takaran yang pas, berarti ada kebocoran oli pada mesin. Maka Anda harus segera memeriksa letak kebocorannya. Atau segeralah menghubungi bengkel yang terdekat.

Perhatikan tanggal penggantian oli tersebut dan jarak tempuh mobil Anda. Oli sebaiknya diganti tiap 3000 km, atau tiap tiga bulan sekali, jika Anda tak terlalu sering dan tak jauh mengendarainya. Penggantian oli yang terlambat akan berakibat pada mudah naiknya temperatur mesin dan bunyi mesin yang kasar.

Saat mengganti oli, sebaiknya Anda juga memeriksa juga bagian mobil lainnya yang mengandung cairan, seperti pendingin, power steering, transmisi dan juga rem. Siapa tahu diperlukan penambahan cairan atau oli rem, sehingga Anda juga bisa mengontrolnya. Nah, selamat mencoba.

Anak TKJ suka dunia OTO

Perbedaan VVT-I Atau VTEC

 di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC. VVT-i Sistim VVT-i (Variable Valve Timing – Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol penggerak camshaft.

 Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat.

Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.
Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat.

Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik. Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat.

Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan. VTEC Teknologi canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC) hasil inovasi Honda ini menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya. Pada mesin 16 valve, terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder. VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk.

Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng. Pada mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di putaran rendah hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak.

Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan. Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung dijawab dengan katup kedua. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Asyiknya, katup pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin.

Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup pertama jadi mengikuti. Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin.

Anak TKJ suka dunia OTO

Unit Kontrol Elektronik (ECU)

Dalam automotif, ECU adalah sebuah singkatan untuk Electronic Control Unit atau Unit kontrol elektronik yang berfungsi untuk melakukan optimasi kerjanya mesin kendaraan, kadang-kadang disebut juga sebagai Unit kontrol mesin.
Dalam suatu mobil dapat terdapat ditemukan beberapa ECU:

  1. Kontrol injeksi bahan bakar yang berfungsi untuk mengendalikan penggunaan bahan bakar yang diinjeksikan serta besarnya udara kedalam ruang bakar sehingga penggunaan bahan bakar kendaraan paling efisien,
  2. Kontrol waktu pengapian yang berfungsi mengendalikan waktu/timing pengapian yang disesuaikan dengan kecepatan dan medan yang dilalui.
  3. Kontrol waktu katup yang berfungsi mengatur waktu /timing yang paling tepat untuk membuka dan menutup katup pemasukan dan pembuangan

julian3tkj1

21 Mar 2012

AC Mobil dan permasalahannya

Prinsip kerja mesin pendingin semuanya sama, yg berbeda hanya alat spare-part dan freonnya saja, pada ac mobil menggunakan compressor yg digerakkan dengan sebuah vanbelt melalui putaran mesin. compressor ac mobil menggunakan clutch/kopling untuk menggerakan piston didalam compressor, pipa pengeluarannya berbentuk drat luar dengan tulisan S untuk suction/hisap D untuk discharge/tekan.

coba anda perhatikan selang karet bernepel dari compressor drat D (discharge/tekan) pasti menuju pada condenser yg berada didepan radiator mobil anda, dari condenser disambungkan pada strainer yg mempunyai sight glass (kaca untuk melihat aliran freon) lalu dari strainer menuju Expansion valve (pengganti pipa kapiler) baru masuk kedalam evaporator dan kembali kepada compressor drat S (suction/hisap).

evaporator dan condensor pada ac mobil model sekarang terbuat dari almunium, jadi bila terjadi kebocoran anda bisa membeli yg baru atau memilih untuk dilas.
anda bisa mengelasnya di jalan wr buncit raya dekat kantor imigrasi jakarta selatan, ini anda lakukan bila kebocoran pada evaporator/condenser tidak terlalu banyak bocornya, soalnya biaya las dihitung perlubang.





hal-hal yg membuat ac mobil anda menjadi tidak dingin

  1. Adanya kebocoran pada selang karet suction atau discharge. bila anda ingin memperbaiki sendiri anda dapat memotong selang karet tepat ditempat yg terjadi kebocoran dengan pisau cutter. masukan 2 buah klem baut yg ukurannya lebih dari selang karet ac mobil anda, lalu masukan pipa ac ukuran 5/8 panjang 10 cm kedalam selang karet yg anda potong tadi lalu kencangkan klem baut untuk menekan pipa 5/8 agar tidak terjadi kebocoran. lakukan vakum dengan mesin vakum kemudian isi freon R134A atau R12, ditoko spare-part ac ada yg menjual freon R134A ukuran 3 ons, belilah 2 botol untuk ac mobil yg tidak doble blower. tapi bila ac mobil anda doble blower belilah 3 atau 4 botol. pentil pengisian freon pada compressor ac mobil sekarang berdrat dalam, tidak seperti comppressor ac mobil R12 berdrat luar yg langsung dapat dipasangkan selang manifold. anda harus membeli alat tambahan agar selang manifold dapat terpasang pada compressor ac mobil R134A.

  2. Tekanan yg dikeluarkan oleh comppressor ac mobil anda sudah lemah, mungkin klep tekan dan klep hisap yg berada dalam comppressor ada yg patah. Kalau compressor tekanannya sudah berkurang, saya sarankan anda menggantinya dengan yg baru.

  3. Evaporator dan condenser tertutup oleh debu atau kotoran. Anda dapat merasakan desiran angin yg keluar dari blower ac mobil anda, bila udara yg keluar tidak beraturan berarti blower ac mobil anda harus dicuci dengan mesin steam.

  4. Extra fan pada condenser tidak dapat berputar. Chek apa ada aliran lstrik 12 volt dc pada kabel yg menuju extra fan.

  5. Evapporator mengalami kebocoran. Untuk mengeceknya memang agak sulit karena anda harus membuka evaporator tersebut.

  6. condenser mengalami kebocoran. Untuk mengeceknya anda siramkan air sabun pada sisi kanan dan kiri condensor tersebut, perhatikan apa ada gelembung udara yg keluar diantara tekukan U nya. Periksa juga sambungan nepel di compressor, strainer, condenser dan di evaporator, ini dilakukan bila freon masih tersisa dalam sistem ac mobil anda.

  7. Chek thermostat apakah dapat menghubungkan aliran listrik. AC mobil menggunakan switch pressure, jadi bila tidak ada tekanan freon dalam sistem ac mobil anda, compressor tak mau hidup walaupun switch ac anda geser keposisi on.

bihbul.blogspot

Blazer di Indonesia

Sebagaimana dituturkan oleh Agriadi Yulianto dari Blazer Indonesia Club, Chevrolet Blazer mulai muncul di Indonesia dengan menggunakan nama Opel Blazer pada tahun 1996, sedangkan nama Opel sendiri sudah digunakan General Motors (GM) sejak tahun 1995.

Sebenarnya ini merupakan kekeliruan dalam strategi marketing GM karena nama Opel identik dengan sedan kelas menengah, bukan mobil bertenaga besar atau lebih dikenal SUV saat ini. Untung saja prinsipal ini menyadari kekeliruannya, baru pada tanggal 12 september 2002 GM kembali merubah nama Opel Blazer menjadi Chevrolet Blazer.


Berikut beberapa varian yang sempat beredar di Indonesia:

Blazer generasi pertama (1996-1998)

disebut Blazer lampu kotak.
Hanya ada 3 varian yakni:
1. Blazer DOHC, mulai diproduksi tahun 1996. Ciri khasnya lampu kotak american style.
2. Blazer DOHC LT (Luxury Touring), mulai diproduksi tahun 1997. Yang membedakan dengan varian DOHC adalah two tone colour dengan abu-abu tua, ada bullbar, sedangkan di sektor interior jok kulit, wood panel dan tonneau cover
3. Blazer SLi, mulai diproduksi tahun 1997. Generasi awal Blazer bermesin SOHC, interior sama dengan versi DOHC hanya tanpa cockpit panel dan console box. Eksterior sama spt DOHC hanya tanpa lis body, bumper hitam, dan ciri khususnya headlamp celong (kecil).
4. Blazer DOHC Z-line limited edition.

Blazer generasi kedua (1999-2002)
 
merupakan face lift dari generasi pertama, disebut Blazer lampu sipit, karena headlampnya lebih sipit dibanding versi sebelumnya, dan bertumpuk (atas headlamp, bawah lampu sein).
Blazer generasi kedua ini juga terdapat 3 varian, yaitu :
  1. Blazer DOHC, interior sama persis dengan generasi awal.
  2. Blazer DOHC LT, interior sama persis dengan generasi awal, sedangkan di sektor ekterior velg sudah polish.
  3. Blazer Montera. Pada Blazer generasi kedua ini terdapat beberapa varian Montera.

Blazer generasi ketiga(2002-2005)

diproduksi pertama kali tahun 2002. Blazer generasi ketiga ini juga terdisi 3 varian yaitu :
1. Blazer DOHC
2. Blazer DOHC LT
3. Blazer Montera

Versi Montera diproduksi lebih awal, yaitu tahun 2002. Pada versi Montera ada perbedaan dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu di sektor interior. Interior Montera generasi ketiga ini sudah seperti versi DOHC generasi sebelumnya, kecuali versi Montera LN. Versi DOHC mulai diproduksi tahun 2003, dan versi LT tahun 2004. Blazer generasi ketiga ini biasa disebut brazillian blazer. Blazer generasi ketiga ini terakhir diproduksi tahun 2005, tepatnya di bulan Maret.

Pada tahun 2004 GM Indonesia memproduksi Montera XR, perbedaannya dengan Montera sebelumnya, interior XR ini sudah seperti LT 2004 atau Chevrolet Blazer CBU 4x4 4300cc tahun 2000 dengan warna beige hanya saja tipe XR tanpa jok kulit. Begitu pula dengan bentuk dashboardnya, sama persis dengan versi LT. Sedangkan untuk tipe DOHC sama seperti generasi sebelumnya.

Berdasarkan kelasnya tipe-tipe Blazer dimulai dari urutan terbawah :

  1. Montera LN, spesifikasi sama seperti Montera tanpa radio/tape + speaker dan jok tanpa baris ketiga
  2. Montera, spesifikasi eksterior : - tanpa roof rack - bumper depan dan belakang besi (cat hitam) - tanpa wiper belakang - kaca belakang bening tanpa defogger - velg kaleng - tanpa lis body - tanpa fog lamp - tanpa third brake lamp (lampu rem di atas kaca belakang) spesifikasi interior : - door trim minimalis - tanpa console box - tanpa cockpit panel - jok 3 baris bahan fabric - spion tidak electric - bumper belakang polos (rata)
  3. Montera LV, spesifikasi eksterior : sama seperti varian Montera tetapi plus : - bullbar - velg alloy (model varian DOHC) - lis body - third brake lamp spesifikasi interior : sama seperti varian Montera tetapi plus : - console box
  4. Montera LS, spesifikasi eksterior : sama seperti varian Montera LV tetapi plus : - two tone colour spesifikasi interior : sama seperti varian Montera LV tetapi plus : - bahan jok ada kombinasi semi kulitnya
  5. Montera Sport, spesifikasi eksterior : sama seperti Montera tetapi plus : - over fender - lubang udara di kap mesin - roof rack - bumper depan + belakang sewarna body
  6. DOHC, spesifikasi eksterior : - fog lamp - lis body - velg alloy - kaca tinted glass + kaca belakang ada defogger - roof rack - spion electric - bumper belakang ada tekukan spesifikasi interior : - door trim mewah - ada console box - ada cockpit panel (thermometer, tmpt kaca mata, kompas) - jok 2 baris bahan fabric
  7. DOHC LT (luxury touring), spesifikasi eksterior : sama seperti varian DOHC tetapi plus : - bullbar - two tone colour - mulai tahun 2002 sekeliling body ada cladding envoy dan model bullbar lebih 'sopan' spesifikasi interior : sama seperti varian DOHC tetapi plus : - leather seat - ada wood panel (di door trim dan dashboard) - ada luggage cover

Sumber : http://wikipedia.org

Tips Pemeliharaan Opel Blazer

Pemakaian minyak rem sebaiknya menggunakan => Brake fluid DOT4
Power Steering => Dextron II D (ATF) => Volume 1 liter
Transmission ATF Dextron IID+Lubrizol Volume 2 lt GMI – P/N 0FBH0229

Radiator Coolant
Ethylene Glycol Based coolant Volume 8.5 liter campuran 50/50 dengan air bersih

Pengisian BBM
Sebaiknya minimum ¼ tangki harus sudah diisi lagi, karena Kalau menunggu sampai posisi hampir habis (merah), kotoran yg mengendap di tangki bensin bisa ikut tersedot dan akan merusak fuel pump.

Tekanan angin ban yang dianjurkan 30-34 psi.

Usahakan saat mengukur atau menambah angin saat kondisi ban dingin [pagi hari].

Pemeriksaan fuel pump mudah dilakukan sendiri. Caranya hidupkan mesin, dengarkan bunyi dengung di sekitar ban belakang kiri. Jika bunyi dengungnya terasa kencang seperti suara gerombolan lebah itu berarti fuel pump sudah mulai bermasalah.

Penggagntian Saringan udara, saringan bensin, sebaiknya diganti tiap 15.000km. Sedangkan busi tiap 30.000km.

Jadwal penggantian timing belt (Ini sangat penting) !
Timing belt, terutama tensionernya perlu di cek berkala setiap 7500km. Sedangkan penggantian tiap 30.000km untuk DOHC dan 60.000km untuk SOHC.

Apakah semua tutup yang ada di ruang mesin dapat (boleh) dibuka ? Sekedar informasi, semua tutup yang bisa dibuka di ruang mesin dan diwarnai hitam sebaiknya tidak usah dibuka2x rutin. Yang boleh hanya tutup yang berwarna kuning. Hal ini berlaku untuk semua jenis kendaraan dan sudah merupakan standar ketentuan.

Dimana lokasi busi di blazer dohc dan bagaimana cara melepasnya ? Lokasi busi DOHC, buka cover warna merah (yang ada tulisan DOHC) dengan melepas dulu baut menggunakan kunci torx 20 atau 'L' 5.

Dibalik penutup tersebut ada tempat kabel dan busi seperti mobil lainnya, tarik kabel businya menggunakan pengungkit yang sudah disediakan di situ. Buka busi menggunakan kunci busi 16mm.

Bila : Lampu indicator rem tetap menyala tanpa kedip meski rem tangan sudah dilepas habis. Dan hal ini diatasi dengan mematikan mesin, , kemudian di start on lagi, maka indicator kembali normal. Solusi : biasanya bad connecting antara soket EBCM [electronic brake control module, bentuknya persegi empat dekat booster rem].

Bila Lampu Kurang Terang
Solusi : Wiring Opel Blazer mengikuti standar Negara Kanada dimana maksimum voltase yang diijinkan adalah 9 Volt. Supaya lampu Opel Blazer lebih terang, wiring dapat diganti menjadi 12 Volt dengan menambahkan relay supaya tidak terbakar.
Bila Lampu indikator tanda rem (lampu kontrol untuk rem tangan di dashboard) selalu menyala (merah) kalau kecepatan di atas 60 km.

Solusi: Control ABS jarang sekali rusak. Yang sering adalah kotornya konektor control ABS. Yang pasti hal-hal lain yg perlu diperiksa saat kontrol rem nyala adalah:
  • Ketinggian minyak rem
  • Switch hand brake rusak
  • Speed sensor ada gangguan

Indikator tekanan oli, berada dipojok kiri bawah dashboard. Range-nya dari 0 sampai 500 kpa (maks). Yg dicari adalah : Saat pertama mesin dihidupkan (dari mulai mesin dingin), jarum tekanan oli harus mendekati angka 500 Kpa (maks), semakin mentok ke 500 Kpa tekanan oli semakin bagus, tapi RPM harus stabil (idle) di angka 900., kemudian setelah sekiar 5 menit mesin hidup, tekanan oli secara perlahan-lahan turun mendekati tekanan 250 Kpa dan Blazer yang baik setelah mesin panas tekanan oli tetap berada disekitar 250 Kpa dan tidak boleh kurang dari 125 Kpa., (idealnya tekanan oli saat mesin panas adalah 250 Kpa dengan toleransi plus minus sedikit).

Indikator rem menyala kalau jalan diatas 60 km. Check Speed sensornya, mungkin rusak atau conectornya kendor/kotor.
Hilangnya tenaga sesaat belum tentu disebabkan fuel pump. Ada kemungkinan yang dialami disebabkan kendornya soket komponen yang berhubungan dengan kerja pengapian.

Cara Menguras Radiator
Mesin harus didinginkan dulu sebelum dikuras dan diganti. Buka saluran drain. Saluran drain ada di bawah saringan udara

Cara bukanya:
  1. lepas dulu rumah saringan udara.
  2. gunakan sejenis obeng dengan ujung segi empat ukuran 5x5 mm, putar ke kiri 1/4 putaran plastik tutup drain warna putih kecoklatan.
  3.  tarik sedikit plastik tutup drain tsb.
  4. buka tutup radiator.
  5. buka selang radiator yang atas.
  6. setelah habis air di radiator, tutup lagi drain, masukkan coolen baru.
  7.  hidupkan mesin, tambahkan air radiator baru secara bertahap sampai air yang keluar dari selang sama dengan air radiator baru.
  8. pasang kembali selang.

Sumber : Facebook Blazer oleh Agus Sopandi S.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews